Follow Me On Twitter

Jumat, 28 September 2012

Misteri Lubang Biru di Amerika Tengah


Salah satu keunikan di dunia yang tidak banyak diketahui orang adalah "lubang biru" terbesar yang biasa dikenal dengan nama The Great Blue Hole. Terletak di pasisir timur Amerika Tengah, berbatasan dengan Meksiko, Guatemala dan Honduras. Keunikan lain, warna air di dalam lubang besar itu bisa berubah warna.


Latimes.com, Kamis (12/3) menulis, lubang ini terletak di dekat pusat Lighthouse Reef dengan bentuk bulat sempurna, lebih dari 1.000 kaki (305 meter) dan dalamnya 480 di kaki (146 meter). Menurut ilmuwan, The Blue Hole adalah hasil dari runtuhan berulang-ulang dari suatu sistem gua batu kapur yang terbentuk selama permukaan laut yang lebih rendah pada saat perjalanan zaman es terakhir.


Selama jutaan tahun lubang dulunya sebuah gua kering yang besar dan stalaktit dan stalagmit perlahan-lahan mulai terbentuk. Ketika zaman es terakhir berakhir ribuan tahun yang lalu, permukaan air laut naik dan menutupi gua.


Fenomena geografis yang luar biasa ini adalah salah satu tempat menyelam paling menakjubkan di dunia, yang dibuat terkenal oleh Jacques-Yves Cousteau yang menyatakan itu adalah salah satu dari 4 situs scuba diving terbaik di Bumi. Pada tahun 1971, ia membawa kapal Calypso dan kapal selam ke lubang untuk bagan kedalamannya dan memeriksa stalaktit diskors dari dinding menggantung.


Kedalamannya menciptakan warna biru nila namun dari atas terlihat bewarna biru gelap dan sesekali biru cerah. Daerah yang lebih dalam di dalam Lubang Biru ini tidak mempunyai kehidupan melimpah karena dindingnya yang membatasi, sehingga mengakibatkan kurangnya sirkulasi air dan cahaya.

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 28 September 2012

Misteri Lubang Biru di Amerika Tengah


Salah satu keunikan di dunia yang tidak banyak diketahui orang adalah "lubang biru" terbesar yang biasa dikenal dengan nama The Great Blue Hole. Terletak di pasisir timur Amerika Tengah, berbatasan dengan Meksiko, Guatemala dan Honduras. Keunikan lain, warna air di dalam lubang besar itu bisa berubah warna.


Latimes.com, Kamis (12/3) menulis, lubang ini terletak di dekat pusat Lighthouse Reef dengan bentuk bulat sempurna, lebih dari 1.000 kaki (305 meter) dan dalamnya 480 di kaki (146 meter). Menurut ilmuwan, The Blue Hole adalah hasil dari runtuhan berulang-ulang dari suatu sistem gua batu kapur yang terbentuk selama permukaan laut yang lebih rendah pada saat perjalanan zaman es terakhir.


Selama jutaan tahun lubang dulunya sebuah gua kering yang besar dan stalaktit dan stalagmit perlahan-lahan mulai terbentuk. Ketika zaman es terakhir berakhir ribuan tahun yang lalu, permukaan air laut naik dan menutupi gua.


Fenomena geografis yang luar biasa ini adalah salah satu tempat menyelam paling menakjubkan di dunia, yang dibuat terkenal oleh Jacques-Yves Cousteau yang menyatakan itu adalah salah satu dari 4 situs scuba diving terbaik di Bumi. Pada tahun 1971, ia membawa kapal Calypso dan kapal selam ke lubang untuk bagan kedalamannya dan memeriksa stalaktit diskors dari dinding menggantung.


Kedalamannya menciptakan warna biru nila namun dari atas terlihat bewarna biru gelap dan sesekali biru cerah. Daerah yang lebih dalam di dalam Lubang Biru ini tidak mempunyai kehidupan melimpah karena dindingnya yang membatasi, sehingga mengakibatkan kurangnya sirkulasi air dan cahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar